Mengenal Apa Itu Heatwave, Melanda Beberapa Negara Asia

Masyarakat di sebagian negara Asia Tenggara tengah bergulat dengan heatwave atau gelombang panas yang parah karena suhunya yang mencapai rekor tertinggi. Beberapa sekolah di negara tertentu bahkan mempertimbangkan untuk tutup untuk mencegah pengaruh yang buruk.

Menurut info dari Aljazeera jutaan siswa di Filipina diperintahkan untuk tinggal di rumah pada hari Senin setelah pihak memiliki wewenang membatalkan kelas tatap muka selama dua hari.

Diketahui tindakan tersebut dikerjakan sebagai peringatan kesehatan yang mendesak pengaruh cuaca terik yang memunculkan kekhawatiran akan kekurangan air, pemadaman listrik, hingga kerusakan tanaman.

Beberapa besar masyarakat Filipina juga terpantau mencari bantuan di pusat perbelanjaan yang ber-AC di kota Manila setelah temperatur melonjak hingga 38,8 derajat pada Sabtu (27/4/2024) lalu.

Kecuali Filipina negara Asia Tenggara lain merupakan Kamboja juga menghadapi temperatur tertinggi di tahun ini. Juru bicara Sumber Energi Air dan Meteorologi Chan Yutha menuturkan diperkirakan temperatur di sebagian besar wilayah negaranya bisa mencapai 43 derajat pada pekan ini.

Kemudian di Thailand bagian utara temperatur mencapai 44 derajat di sebagian wilayah dan di daerah ibu kota Bangkok serta wilayah metropolitan slot online mengalami temperatur di atas 40 derajat. Departemen Meteorologi mengatakan musim panas tahun ini diperkirakan akan lebih panas 1 hingga 2 derajat dari tahun lalu dan curah hujan akan lebih rendah dari rata-rata.

Badan Pembatasan Penyakit Belanda mengatakan pada pekan lalu setidaknya 30 orang telah meninggal pengaruh serangan panas sepanjang tahun ini.

Heatwave di Indonesia
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mempertimbangkan bahwa fenomena udara panas yang melanda Indonesia sebagian hari terakhir bukan merupakan fenomena heatwave atau gelombang panas.

“Jika ditinjau secara karakteristik fenomena, ataupun secara indikator statistik pengamatan temperatur kita tidak termasuk ke dalam klasifikasi heatwave, karena tidak memenuhi prasyarat sebagai gelombang panas,” kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto pada Kamis (3/5/2024) mengutip dari Antara.

Pihaknya menjelaskan menurut data rekapitulasi meteorologi BMKG selama 24 jam terakhir temperatur sebagian besar wilayah Indonesia cukup meningkat sebesar lima derajat di atas temperatur rata-rata maksimum harian dan telah bertahan sekitar lebih dari lima hari.

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment