Konsumen Indonesia Belanja di Lebih dari 4 Channel Era Digitalisasi

Konsumen Indonesia Belanja di Lebih dari 4 Channel Era Digitalisasi

Regional Account Director Kantar Worldpanel Helmy Herman menyampaikan, lebih dari 50 persen konsumen Indonesia berbelanja pada lebih dari empat channel.

“Channel-nya ada warung, minimarket, hypermarket, supermarket, dan juga online channel,” kata Helmy di Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023.

Helmy menyebut di tengah digitalisasi saat ini, tidak ada orang yang belanja pada satu channel saja. Kalaupun masih ada, jumlahnya sangat sedikit. Helmy menilai, berbelanja online menjadi channel yang paling dicari warga Indonesia. Hal tersebut berbelanja Roulette online harganya yang lebih murah.

“Toko offline mereka menawarkan yang namanya experience, ketika kita datang ke toko kita pegang barangnya, kita lihat beli langsung dapat. Kalau online kita harus nunggu dulu dikirim,” terang dia.

Helmy juga menjelaskan pasti ada perbedaan barang-barang yang dibeli ketika offline dan online. Selain itu, Helmy mengungkapkan untuk orang-orang yang berbelanja online adalah mereka yang berasal dari kota besar dan memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas.

“Sedangkan untuk menengah ke bawah, lebih banyak yang berbelanja offline,” tutup Helmy. PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) membidik kerja potensi pengembangan panas bumi di Turki untuk mengembangkan bisnis global.

Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengungkapkan, kunjungan PGE ke Turki dilatarbelakangi oleh iklim investasi bisnis panas bumi di Turki yang cukup positif, seperti privatisasi sektor panas bumi yang dimulai sejak 2009 dan insentif yang ramah terhadap investor.

Konsumen Indonesia Belanja di Lebih dari 4 Channel

Secara khusus insentif yang lebih menguntungkan diberikan pemerintah kepada perusahaan energi yang mengembangkan panas bumi dengan skema feed-in tariff. Insentif ini memberikan kepastian produk yang dihasilkan pengembang terserap dengan keekonomian yang layak.

Menurut dia, iklim yang positif ini berdampak pada peningkatan produksi panas bumi Turki yang mengalami kenaikan signifikan dari 80 megawatt (MW) menjadi 1.600 MW dalam 10 tahun terakhir, menjadikannya negara dengan pertumbuhan energi panas bumi tercepat di dunia.

“Dari kunjungan ini PGE akan melihat mitra yang potensial untuk bekerja sama dalam pengembangan panas bumi sehingga diharapkan dapat tercipta sinergi yang positif bagi kedua belah pihak di masa mendatang,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 Oktober 2023.

Julfi juga menyebutkan pilihan berkunjung ke Turki ini didorong oleh kemajuan negara tersebut dalam pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber listrik untuk masyarakat.

“Saat ini, Turki merupakan negara dengan kapasitas terpasang panas bumi terbesar keempat di dunia. Ini yang menjadi salah satu alasan mengapa kami berkunjung ke sini,” ujar dia.

Merujuk data Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Turki yang dikutip dari Anatolian Agency, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi di negara tersebut mencapai 1.691 MW.

Meski demikian, tingkat konsumsi energi per kapita Turki saat ini hanya mencapai sekitar 3,8 MW per tahun, yang masih jauh di bawah standar Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) sebesar delapan MW per tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa potensi pemanfaatan energi panas bumi di Turki masih belum sepenuhnya tergali.

Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama mengatakan, dengan semua potensi yang dimiliki, pemanfaatan energi panas bumi di Turki masih sangat mungkin untuk digali lebih dalam lagi.

“Kami optimis kunjungan ini dapat menjadi pintu kerja sama pengembangan panas bumi bagi Indonesia dan Turki yang akan memberikan manfaat bagi banyak pihak,” ucap Achmad.

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment