Dulu Semestinya Roadshow Buat Cari Peserta, Kompetisi Barista di Indonesia Kini Diserbu Ratusan Pendaftar dalam 1 Menit

Prestasi gemilang belu lama ini ditorehkan Mikael Jasin yang dinobatkan sebagai kampiun World Barista Championship 2024. Kontes pencarian barista nomor satu dunia yang berlangsung di Busan, Korea Selatan, pada 1–4 Mei 2024 itu diyakini juga mengangkat pamor Indonesia sebagai salah satu produsen kopi dunia.

Berdasarkan spesialis kopi yang juga juri beraneka persaingan barista nasional dan internasional Hendri Kurniawan, prestasi yang diraih Mikael mahjong Jasin sungguh-sungguh sesuai diperoleh karena dia telah ditempa lewat beraneka persaingan yang pernah diikutinya.

“Ini juga dapat berdampak positif bukan hanya bagi profesi barista tapi juga industri kopi di Indonesia. Ini juga dapat berdampak pada dunia kuliner dan tamasya Indonesia, apalagi bakal ada event World Coffee di Jakarta,” kata Hendri saat dijumpai di acara Media Workshop Indomilk Coffeepreneur di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin, 27 Mei 2024.

Pameran perdagangan World of Coffee itu rencananya bakal digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta pada pertengahan Mei 2025. Dalam pameran itu juga akan ada persaingan barista yang ditiru beberapa negara.

“Dulu kayaknya belum terbayangkan bakal ada barista Indonesia yang jadi kampiun dunia dan kita jadi tuan rumah persaingan barista internasional. Waktu kita bikin persaingan barista nasional pertama kali di tahun 2007, pesertanya masih sedikit dan laganya masih dua tahun sekali,” kenang Hendri.

Berdasarkan pria yang mempunyai sekolah kopi di Jakarta dan Yogyakarta ini, saat itu restoran-restoran kopi masih jarang di kota-kota besar. Mayoritas masih terpusat di Jakarta dan sekitarnya. Pekerjaan barista bahkan masih belum dikenal banyak orang. Dikala pendaftaran persaingan barista dibuka, panitia mesti panjang lebar menjelaskan mengenai acara yang dilombakan.

Pekerjaan Barista Terkesan Keren

“Kami mesti roadshow dahulu, waktu pertama itu keliling lima kota untuk memperkenalkan profesi barista,” ungkap Hendri. “Kita keliling ke Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Denpasar. Dari mulai mengenalkan orang yang tak tahu apa itu barista, sampai orang bahkan berharap jadi barista. Mungkin profesi itu terkesan keren,” ungkap Hendri.

“Bila kini telah jauh berbeda, demikian itu pendaftaran dibuka, satu menit seketika full. Ratusan orang yang daftar,” sambungnya. Hendri mulai menjadi juri nasional pada 2009 dan pada 2011 dia menjadi organizer.

Pada 2013, Hendri go international dengan menjadi juri dalam World Barista Championship 2013 di Melbourne. Hingga saat ini, dia telah menjadi juri 14 kejuaraan dunia untuk seluruh cabang. Posisinya kini sebagai head judge untuk persaingan kopi dunia dan punya kewenangan mensertifikasi barista.

Kecuali profesi barista makin diminati, kultur minum kopi terutamanya di kalangan Gen Z dan milenial semakin diminati. Kopi susu menjadi andalan bagi barista untuk meracik kopi yang nikmat. Minuman kopi berbasis susu seperti cappucino, latte, dan es kopi gula aren masih menjadi unggulan konsumen di Indonesia saat ini.

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment