Menanamkan Nilai Agama untuk Anak di Lingkungan Minoritas

Selalu ada cerita menarik dari kehidupan seorang diaspora, seperti yang dialami Bunda satu ini. Amelia Muriza adalah WNI yang tinggal di Jepang untuk menemani suami melanjutkan pendidikan S3. Meninggalkan slot server thailand profesinya sebagai dokter gigi dan pindah ke Jepang bersama keluarganya, Bunda Amelia mengaku banyak mempelajari hal baru di Negeri Sakura itu, Bunda. Mulai dari belajar dan menerapkan gaya parenting ala orang Jepang yang mendidik anak untuk mandiri, hingga membagikan pengalamannya yang berusaha menanamkan nilai agama ke anak-anaknya ketika menjadi minoritas di lingkungannya itu.

Bertoleransi antar Agama

Belum lama ini, HaiBunda berhasil spaceman slot menghubunginya dan diizinkan untuk mengangkat cerita yang ia bagikan. Amelia mengungkap bahwa keputusan meninggalkan profesinya itu dan pindah ke Jepang adalah keputusan yang tepat. Belum lama ini, HaiBunda berhasil menghubunginya dan diizinkan untuk mengangkat cerita yang ia bagikan. Amelia mengungkap bahwa keputusan meninggalkan profesinya itu dan pindah ke Jepang adalah keputusan yang tepat. Dia pun menjelaskan bahwa karier masih bisa dikejar kembali. Sedangkan kumpul keluarga saat anak-anak masih kecil, bukan momen yang bisa diulang, Bunda.

Meski di sekolah anak-anaknya tidak ada pelajaran agama, Bunda Amelia tak hentinya berusaha menanamkan pemahaman pada anak-anak saat di rumah. Poin yang tak kalah penting menurutnya adalah mahjong pembentukan karakter percaya diri anak agar bisa bertahan dalam kondisi yang tak mudah. Hal ini karena yang menjalani ibadah salat di sekolah, hanya anak-anaknya saja, Bunda. Setiap orang tua di Jepang diperbolehkan menyampaikan hal khusus kepada sekolah. Pada kesempatannya itu, Bunda Amelia meminta izin untuk memberikan waktu salat Zuhur di sekolah untuk anaknya.

Karena kami berusaha tetap mendidik anak untuk melaksanakan salat tepat waktu. Maka, kami bicarakan kepada pihak sekolah. Bahwa anak kami sedang dalam tahap pengenalan. Belajar dan pembiasan ibadah,” jelasnya. Beruntungnya pihak sekolah tidak masalah dengan permintaannya tersebut dan mengizinkan anaknya untuk melaksanakan salat Zuhur di sekolah.Selain menanam nilai agama kepada anak-anaknya, Bunda Amelia juga mengikuti gaya parenting ala orang Jepang, lho, Bunda. Seperti apa gaya parenting mereka? Simak halaman berikutnya, ya.

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment