Kebahagiaan ialah sebuah sesuatu yang dicari oleh banyak orang dalam hidupnya, tetapi tidak semua orang berhasil menemukannya. Ada pelbagai faktor yang memberi pengaruh kesanggupan seseorang untuk menikmati kebahagiaan, mulai dari keadaan mental sampai lingkungan sosial.
Setiap orang mempunyai definisi dan ukuran kebahagiaan yang berbeda-beda, tetapi ada sebagian pola perilaku dan sikap yang lazimnya menjadi penghambat kebahagiaan. Seumpama, ada orang yang cenderung selalu merasa cemas atau tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki.
Kondisi-keadaan seperti ini tidak hanya memberi pengaruh perasaan seseorang secara emosional, tetapi juga dapat berimbas negatif pada kesehatan jasmani dan kekerabatan sosial. Melainkan, dengan mengenali dan memahami tanda-tanda ketidakbahagiaan ialah langkah permulaan untuk berubah menjadi lebih bagus.
Oleh sebab itu, yuk simak ciri-ciri orang yang susah berbahagia berikut ini, yang telah dirangkum dari fimela.com pada Rabu (05/06/2024).
Mengeluh Setiap Waktu
Kian sering kali mengeluh dan komplain, semakin slot demo mahjong ways 2 susah untuk merasa berbahagia. Memang, dikala merasa lelah dan tidak berdaya, kadang manusia ingin meluapkan perasaan dengan sedikit mengeluh. Melainkan, kalau terus-menerus mengeluh, hal ini justru akan menghalangi kebahagiaan itu sendiri.
“Dikala keluhan hadir, kebahagiaan menghilang, padahal penerimaan dan kebahagiaan ialah saudara kembar yang sering kali hadir beriringan,” tulis Gobind Vashdev dalam buku Happiness Inside. Jika selama ini merasa susah berbahagia, mungkin penyebabnya ialah terlalu banyak protes dan keluhan.
Senantiasa Memiliki Rasa Pesimis
Sikap pesimistik dapat menghalangi seseorang untuk menikmati kebahagiaan. Berdasarkan situs Marriage, pesimis timbul dikala seseorang gagal menemukan kebahagiaan dalam pelbagai aspek kehidupan, sehingga orang itu cenderung memikirkan hal-hal terburuk dari tiap-tiap keadaan.
Jika pikiran terus dipenuhi oleh hal-hal negatif, akan cenderung menarik lebih banyak pengalaman dan momen negatif, yang pada hasilnya membuat semakin susah untuk merasa berbahagia.
Kerap Menyalahkan Kondisi
Menyalahkan keadaan justru dapat memperburuk keadaan dan masalah yang dihadapi. Dikala menghadapi masalah, kalau hanya konsentrasi mencari pihak yang dapat disalahkan tanpa berupaya mencari solusi, karenanya akan merasa semakin terpojok dan susah menemukan kebahagiaan.
Sikap seperti ini hanya akan membuat semakin frustasi. Kebahagiaan akan terasa semakin jauh kalau terus-menerus menyalahkan keadaan atau semua sesuatu yang ada di sekitar kita.
Menyukai Membanding-bandingkan Diri dengan Orang Lain
Kebiasaan memperbandingkan diri dengan orang lain dapat memperburuk perasaan seseorang. Dalam buku Merawat Luka Batin diceritakan bahwa,memperbandingkan diri secara tidak adil akan membuat perasaan semakin buruk.
Jika ingin merasa lebih bagus dan lebih mudah berbahagia dengan kehidupan yang dijalani, karenanya perlu mengurangi kebiasaan ini. Mencari pandangan baru dan panutan dari orang lain memang dibolehkan, tetapi jangan sampai hal ini membuat semakin meratapi keadaan diri sendiri melalui obsesi yang tidak sehat dengan memperbandingkan diri.
Membenci Diri Sendiri
Rasa benci kepada diri sendiri yang terus-menerus dapat membuat seseorang semakin susah merasa berbahagia. Dalam buku Emotional Intelligence diceritakan bahwa, wanita yang mempunyai kecerdasan emosional cenderung bersikap tegas, menyuarakan perasaan secara seketika, dan mempunyai pandangan positif perihal diri mereka sendiri, hal ini akan memberikan makna dalam hidup.
Jika seseorang cenderung memandang hidup dan semua pengalaman mereka dari sudut pandang yang negatif, karenanya kebahagiaan yang sejatinya ada dalam diri mereka akan semakin susah ditemukan.