Kuil Banteay Srei, terletak dekat Siem Reap di Kamboja, sering disebut sebagai “Benteng Wanita” atau “Permata Seni Khmer.” Terkenal bersama ukiran rumit dan konstruksi batu pasir merah muda, Banteay Srei menonjol sebagai tidak benar satu kuil terindah dan unik pada zaman Angkor. Artikel ini mengeksplorasi sejarah, arsitektur, dan pentingnya Kuil Banteay Srei di Siem Reap.
Sejarah Kuil Banteay Srei
Banteay Srei https://www.tarsusgozcuemlak.com/ dibangun pada abad ke-10 pada masa pemerintahan Raja Rajendravarman dan selesai pada masa pemerintahan Raja Jayavarman V. Tidak layaknya banyak candi Angkorian lainnya, Banteay Srei tidak dibangun oleh seorang raja tapi oleh seorang Brahmana bernama Yajnavaraha, yang merupakan guru raja. . Kuil ini didedikasikan untuk dewa Hindu Siwa dan terletak kira-kira 25 kilometer timur laut berasal dari kompleks utama Angkor.
Arsitektur dan Desain
Ukiran yang Rumit: Banteay Srei terkenal sebab ukirannya yang rumit dan detail, yang dianggap sebagai perumpamaan terbaik seni Khmer. Dinding candi dihiasi bersama adegan-adegan mitologi Hindu, terhitung penggambaran dewa, dewi, dan makhluk mitologi.
Batu Pasir Merah Muda: Kuil ini dibangun berasal dari batu pasir merah muda unik yang memberi tambahan warna khas dan terlalu mungkin ukiran rumitnya terpelihara bersama baik. Kualitas batu pasir terlalu mungkin ukiran yang cermat dan rumit selalu menyadari dan tajam sepanjang berabad-abad.
Tata Letak Kompak: Berbeda bersama kompleks Angkor Wat atau Angkor Thom yang luas, Banteay Srei relatif kecil dan padat. Kuil ini terdiri berasal dari tiga bangunan konsentris, bersama anggota sedang kuil yang didekorasi paling rumit. Meski berukuran besar, keindahan candi terletak pada cermat pengerjaannya.
Signifikansi dan Simbolisme
“Benteng Wanita”: Nama “Banteay Srei” diterjemahkan jadi “Benteng Wanita”, dan diyakini bahwa ukiran rumit kuil ini hanya sanggup dibikin oleh tangan halus wanita. Penafsiran lain adalah bahwa kuil ini didedikasikan untuk para dewi, oleh sebab itu merujuk pada wanita.
Mitologi Hindu: Ukiran di Banteay Srei melukiskan beraneka adegan berasal dari mitologi Hindu, terutama berfokus pada kisah Siwa, Wisnu, dan dewa lainnya. Adegan mitologis ini memberi tambahan wawasan mengenai keyakinan dan praktik keagamaan peradaban Khmer.
Pelestarian dan Pemulihan
Banteay Srei sudah merintis sebagian usaha restorasi untuk melestarikan ukiran dan strukturnya yang rumit. Kuil ini pertama kali ditemukan ulang oleh para arkeolog Perancis pada awal abad ke-20 dan sejak itu jadi fokus usaha pelestarian oleh organisasi Kamboja dan internasional. Meski menghadapi tantangan akibat pelapukan dan penjarahan, Banteay Srei selalu terpelihara bersama baik.
Mengunjungi Kuil Banteay Srei
Hampir disana: Banteay Srei https://tikipapua.org/ terletak kira-kira 25 kilometer timur laut Taman Arkeologi utama Angkor. Pengunjung sanggup raih kuil bersama tuk-tuk, taksi, atau sebagai anggota berasal dari tur berpemandu berasal dari Siem Reap. Perjalanan memakan saat kurang lebih 45 menit hingga satu jam.
Waktu Terbaik untuk Mengunjungi: Waktu terbaik untuk datang ke Banteay Srei adalah pagi atau sore hari saat cahaya matahari mempertegas rona merah muda batu pasir dan menonjolkan ukiran rumit. Saat-saat ini terhitung menawarkan pengalaman yang lebih menyenangkan bersama lebih sedikit keramaian dan suhu yang lebih sejuk.
Tips Pengunjung: Saat datang ke Banteay Srei, penting untuk mengenakan pakaian sopan, menutupi bahu dan lutut, sebab ini adalah web site keagamaan. Membawa air, topi, dan tabir surya direkomendasi sebab kurangnya naungan di kuil.